MAKALAH
STRUKTUR HEWAN
SISTEM
RANGKA
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah makalah sruktur hewan yang berjudul jaringan epitel ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk
mempelajari tentang system
rangka
Dalam
penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin dalam penyusunannya.
Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah ini, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki
makalah sederhana ini.
Palembang, 7 Oktober 2018
Penulis
A. Rangka
Manusia
Rangka
adalah susunan tulang-tulang dengan system tertentu. Rangka terletak di dalam
tubuh, terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat di
dalam tubuh disebut rangka dalam atau endoskeleton. Komponen utama rangka
adalah tulang. Rangka manusia tersusun atas ratusan ruas tulang yang memiliki
bentuk dan ukuran yang sangat beranekaragam. Tulang-tulang yang bentuk dan
ukurannya beranekaragam tersebut, secara umum fungsinya yaitu untuk:
1.
Menunjang
tegaknya tubuh
2.
Sebagai
alat gerak pasif
3.
Tempat
melekatnya otot rangka
4.
Memberi
bentuk tubuh
5.
Melindungi
alat-alat dalam tubuh yang lemah
6.
Tempat
pembentukan sel-sel darah
7.
Sebagai
tempat penimbunan mineral
B. Struktur
Rangka Aksial
Rangka / Skeleton aksial adalah skeleton yang merupakan
sumbu tubuh. Rangka ini meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang belakang
dan tulang ekor, tulang dada, serta tulang iga atau rusuk.
1.
Tulang
Tengkorak
Tulang tengkorak
terdiri atas 28 buah tulang. Lihat Gambar 1. Tulang tengkorak berfungsi
melindungi otak, mata, dan telinga dalam. Tulang-tulang pembentuk
tengkorak dibedakan atas tulang tengkorak wajah (muka) dan tengkorak
pelindung otak (kubah). Ingat kembali pelajaran tentang
rangka manusia di SMP. Coba sebutkan tulang-tulang penyusun tengkorak
wajah dan tengkorak pelindung otak.
Hubungan tulang yang terdapat pada
tengkorak kepala bersifat suture yaitu tidak dapat
digerakkan. Kesatuan susunan tengkorak yang tegak seolah ”terletak”
seimbang di atas ruas teratas (pertama) tulang belakang adalah tulang
atlas. Sendi yang menghubungkan tengkorak dengan tulang belakang ini
disebut sendi atlas (sendi putar), sehingga memungkinkan gerak kepala
mengangguk ke depan dan ke belakang, menggeleng ke kiri dan ke kanan,
bahkan berputar ke kiri dan ke kanan dengan wajah tetap menghadap
ke depan.
2.
Ruas-Ruas Tulang Belakang (Vertebrae) dan
Tulang Ekor
Ruas-ruas
tulang belakang (vertebrae) terdiri atas 33 buah ruas tulang yang terbagi
menjadi beberapa bagian yang dapat terlihat pada Gambar 2.
Tiap
vertebrae dilindungi oleh lapisan tulang rawan yang disebut diskus
intervertebrae. Sementara itu, tulang sakrum maupun tulang ekor telah
menyatu sejak embrio. Tulang belakang selain untuk
menyangga tengkorak merupakan tempat perlekatan tulang-tulang rusuk
yang membentang ke kiri dan ke kanan. Pada tulang belakang terjadi
perlengkungan karena berfungsi sebagai penyangga berat dan
memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi gerak.
3.
Tulang
Rusuk dan Tulang Dada (Sternum)
Tulang dada terdiri
dari bagian kepala (manubrium), badan (corpus), dan ekor (processus
xiphoideus) yang berupa tulang rawan. Pada tulang dada melekat
tulang rusuk (costae). Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung
belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk
dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.
a.
Tulang rusuk sejati
(costa vera), berjumlah 7 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas
tulang pungggung, sedangkan ujung depannya melekat pada tulang dada.
b. Tulang
rusuk palsu (costa spuria), berjumlah 3 pasang. Ujung belakangnya melekat pada
ruas-ruas tulang punggung, sedangkan ujung depannya melekat pada tulang rusuk
di atasnya.
c. Tulang
rusuk melayang (costa fluktuantes), berjumlah 2 pasang. Ujung belakangnya
melekat pad ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya tidak melekat
pada tulang manapun.
C.RANGKA APENDI
Tulalang apendikuler terdiri atas anggota gerak
atas/depan dan tulang anggota gerak bawah/belakang. Tulang apendikuler atas
bersambung dengan tulang aksial pada tulang bahu (pectoral). Bahu manusia tersusun atas tulang-tulang selangka dan
tulang belikat (scapula). Tulang
selangka menghubungkan tulang dada dengan taju paruh gagak tulang belikat. Pada
ujung tulang belikat inilah bersambungnya tulang anggota gerak (tungkai) atas.
Tungkai atas tersusun oleh tulang-tulang:
1.
Tulang
lengan atas (humerus) 2x1 buah
2.
Tulang
lengan bawah, terdiri atas pengumpil (radius)
dan hasta (ulna)
3.
Pergelangan
tangan (carpal) berjumlah 2x8 buah
4.
Telapak
tangan (metacarpal) berjumlah 2x5
buah
5.
Ruas
jari tangan (falanges) berjumlah 2x14
buah
Anggota gerak
atau tungkai bawah bersambungan dengan tulang aksial pada gelangan pinggul.
Gelang pinggul tersusun atas:
1.
Tulang
sacrum yang merupakan persatuan 5 ruas tulang
2.
Tulang
usus (ilium), sepasang kiri dan kanan
3.
Tulang
duduk (ichium), sepasang kiri dan
kanan
4.
Tulang
kemaluan (pubis), sepasang kiri dan
kanan
Pada tulang
duduk terdapat cekungan seperti mangkok, yang merupakan tempat persendian
tulang aksial degan tulang gerak bebas belakang. Karena adanya fungsi khusus
pada wanita, yaitu melahirkan anak maka bentuk tulang gelang pinggul wanita
berbeda dengan bentuk tulang gelang pinggul pria.
Tulang angggota gerak belakang atau bawah tersusun
atas tulang-tulang:
1.
Paha
atau femur, berjumlah sepasang
2.
Tempurung
lutut atau patella, sepasang
3.
Kering
atau tibiah, sepasang
4.
Betis
atau fibula, sepasang
5.
Ruas
pergelangan kaki atau tarsal, berjumlah 2x7 buah
6.
Telapak
tangan atau metatarsal, berjumlah 2x5 buah
7.
Ruas
jari kaki atau falanges berjumlah 2x14 ruas.
Struktur tulang pinggul berbagai hewan dan manusia
berbeda karena menyesuaikan dengan kebiasaan berjalan. Struktur tulang pinggul
manusia sesuai untuk berdiri tegak di atas dua tungkai bawahnya, atau biasa
dikenal sebagai makhluk hidup berpostur bipedal. Hewan-hewan mamalia lain
memiliki struktur tulang pinggul yang sesuai untuk berdiri dengan empat
kakinya, atau memiliki postur kuadripedal.
Tubuh manusia yang berdiri tegak di atas kedua
kakinya, memungkinkan tangan tidak menanggung beban menyangga berat badan dan
dapat berkembang untuk menyesuaikan fungsi lain, misalnya untuk memengan.
Dengan kemampuan ini, memungkinkan manusi dapat melakukan pekerjaan yang tidak
dapat melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar