Halaman

Minggu, 17 Maret 2019

SISTEM RANGKA


MAKALAH STRUKTUR HEWAN
SISTEM RANGKA




KATA PENGANTAR


Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah makalah sruktur hewan yang berjudul jaringan epitel ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang system rangka
Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.


Palembang, 7 Oktober 2018



                                                       Penulis











A.   Rangka Manusia

Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan system tertentu. Rangka terletak di dalam tubuh, terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat di dalam tubuh disebut rangka dalam atau endoskeleton. Komponen utama rangka adalah tulang. Rangka manusia tersusun atas ratusan ruas tulang yang memiliki bentuk dan ukuran yang sangat beranekaragam. Tulang-tulang yang bentuk dan ukurannya beranekaragam tersebut, secara umum fungsinya yaitu untuk:
1.      Menunjang tegaknya tubuh
2.      Sebagai alat gerak pasif
3.      Tempat melekatnya otot rangka
4.      Memberi bentuk tubuh
5.      Melindungi alat-alat dalam tubuh yang lemah
6.      Tempat pembentukan sel-sel darah
7.      Sebagai tempat penimbunan mineral





B.   Struktur Rangka Aksial

Rangka / Skeleton aksial adalah skeleton yang merupakan sumbu tubuh. Rangka ini meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang belakang dan tulang ekor, tulang dada, serta tulang iga atau rusuk.

1.      Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak terdiri atas 28 buah tulang. Lihat Gambar 1. Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, mata, dan telinga dalam. Tulang-tulang pembentuk tengkorak dibedakan atas tulang tengkorak wajah (muka) dan tengkorak pelindung otak (kubah). Ingat kembali pelajaran tentang rangka manusia di SMP. Coba sebutkan tulang-tulang penyusun tengkorak wajah dan tengkorak pelindung otak.



Hubungan tulang yang terdapat pada tengkorak kepala bersifat suture yaitu tidak dapat digerakkan. Kesatuan susunan tengkorak yang tegak seolah ”terletak” seimbang di atas ruas teratas (pertama) tulang belakang adalah tulang atlas. Sendi yang menghubungkan tengkorak dengan tulang belakang ini disebut sendi atlas (sendi putar), sehingga memungkinkan gerak kepala mengangguk ke depan dan ke belakang, menggeleng ke kiri dan ke kanan, bahkan berputar ke kiri dan ke kanan dengan wajah tetap menghadap ke depan.
2.       Ruas-Ruas Tulang Belakang (Vertebrae) dan Tulang Ekor
Ruas-ruas tulang belakang (vertebrae) terdiri atas 33 buah ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa bagian yang dapat terlihat pada Gambar 2.


Tiap vertebrae dilindungi oleh lapisan tulang rawan yang disebut diskus intervertebrae. Sementara itu, tulang sakrum maupun tulang ekor telah menyatu sejak embrio. Tulang belakang selain untuk menyangga tengkorak merupakan tempat perlekatan tulang-tulang rusuk yang membentang ke kiri dan ke kanan. Pada tulang belakang terjadi perlengkungan karena berfungsi sebagai penyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi gerak.

3.      Tulang Rusuk dan Tulang Dada (Sternum)
Tulang dada terdiri dari bagian kepala (manubrium), badan (corpus), dan ekor (processus xiphoideus) yang berupa tulang rawan. Pada tulang dada melekat tulang rusuk (costae). Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.
a.       Tulang rusuk sejati (costa vera), berjumlah 7 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang pungggung, sedangkan ujung depannya melekat pada tulang dada.
b.      Tulang rusuk palsu (costa spuria), berjumlah 3 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang punggung, sedangkan ujung depannya melekat pada tulang rusuk di atasnya.
c.       Tulang rusuk melayang (costa fluktuantes), berjumlah 2 pasang. Ujung belakangnya melekat pad ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya tidak melekat pada tulang manapun.



C.RANGKA APENDI 
Tulalang apendikuler terdiri atas anggota gerak atas/depan dan tulang anggota gerak bawah/belakang. Tulang apendikuler atas bersambung dengan tulang aksial pada tulang bahu (pectoral). Bahu manusia tersusun atas tulang-tulang selangka dan tulang belikat (scapula). Tulang selangka menghubungkan tulang dada dengan taju paruh gagak tulang belikat. Pada ujung tulang belikat inilah bersambungnya tulang anggota gerak (tungkai) atas.



Tungkai atas tersusun oleh tulang-tulang:
1.      Tulang lengan atas (humerus) 2x1 buah
2.      Tulang lengan bawah, terdiri atas pengumpil (radius) dan hasta (ulna)
3.      Pergelangan tangan (carpal) berjumlah 2x8 buah
4.      Telapak tangan (metacarpal) berjumlah 2x5 buah
5.      Ruas jari tangan (falanges) berjumlah 2x14 buah
Anggota gerak atau tungkai bawah bersambungan dengan tulang aksial pada gelangan pinggul. Gelang pinggul tersusun atas:
1.      Tulang sacrum yang merupakan persatuan 5 ruas tulang
2.      Tulang usus (ilium), sepasang kiri dan kanan
3.      Tulang duduk (ichium), sepasang kiri dan kanan
4.      Tulang kemaluan (pubis), sepasang kiri dan kanan
Pada tulang duduk terdapat cekungan seperti mangkok, yang merupakan tempat persendian tulang aksial degan tulang gerak bebas belakang. Karena adanya fungsi khusus pada wanita, yaitu melahirkan anak maka bentuk tulang gelang pinggul wanita berbeda dengan bentuk tulang gelang pinggul pria.
   Tulang angggota gerak belakang atau bawah tersusun atas tulang-tulang:
1.      Paha atau femur, berjumlah sepasang
2.      Tempurung lutut atau patella, sepasang
3.      Kering atau tibiah, sepasang
4.      Betis atau fibula, sepasang
5.      Ruas pergelangan kaki atau tarsal, berjumlah 2x7 buah
6.      Telapak tangan atau metatarsal, berjumlah 2x5 buah
7.      Ruas jari kaki atau falanges berjumlah 2x14 ruas.


Struktur tulang pinggul berbagai hewan dan manusia berbeda karena menyesuaikan dengan kebiasaan berjalan. Struktur tulang pinggul manusia sesuai untuk berdiri tegak di atas dua tungkai bawahnya, atau biasa dikenal sebagai makhluk hidup berpostur bipedal. Hewan-hewan mamalia lain memiliki struktur tulang pinggul yang sesuai untuk berdiri dengan empat kakinya, atau memiliki postur kuadripedal.
Tubuh manusia yang berdiri tegak di atas kedua kakinya, memungkinkan tangan tidak menanggung beban menyangga berat badan dan dapat berkembang untuk menyesuaikan fungsi lain, misalnya untuk memengan. Dengan kemampuan ini, memungkinkan manusi dapat melakukan pekerjaan yang tidak dapat melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh hewan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar