A.
PENDAHULUAN
B.
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Kebudayaan Islam
SejarahKebudayaanIslammerupakansalahsatumatapelajaranyang
menelaahtentangasal-usul, perkembangan, peranankebudayaan/ peradaban Islam di
masalampau, mulaidaridakwahNabi Muhammad padaperiodeMakkahdanperiodeMadinah,
kepemimpinanumatsetelahRasulullahShallallahu ‘alaihi wasallamwafat, sampaiperkembangan Islam
periodeklasik (zamankeemasan) padatahun 650 M–1250 M,
abadpertengahan/zamankemunduran (1250 M–1800 M), danmasa
modern/zamankebangkitan (1800-sekarang), sertaperkembangan Islam di Indonesia
dan di dunia. SecarasubstansialmatapelajaranSejarahKebudayan Islam
memilikikontribusidalammemberikanmotivasikepadapesertadidikuntukmengenal, memahami, menghayatiSejarahKebudayaanIslam,yangmengandungnilai-nilaikearifanyangdapatdigunakanuntukmelatihkecerdasan,
membentuksikap, watak, dankepribadianpesertadidik.[1]
Mata pelajaranSejarahKebudayaan Islam
di Madrasah Aliyah bertujuan agar
pesertadidikmemilikikemampuansebagaiberikut:1)Membangunkesadaranpesertadidiktentangpentingnyamempelajarilandasanajaran,
nilai-nilaidannorma-norma Islam yang telahdibangunolehRasulullahShallallahu ‘alaihi wasallamdalamrangkamengembangkankebudayaandanperadaban
Islam.2) Membangunkesadaranpesertadidiktentangpentingnyawaktudantempat yang
merupakansebuah proses darimasalampau, masakini, danmasadepan, 3)
Melatihdayakritispesertadidikuntukmemahamifaktasejarahsecarabenardengandidasarkanpadapendekatanilmiah.4)MenumbuhkanapresiasidanpenghargaanpesertadidikterhadappeninggalansejarahIslamsebagaibuktiperadabanumatIslamdi
masalampau. 5) Mengembangkankemampuanpesertadidikdalammengambilibrahdariperistiwa-peristiwabersejarah
(Islam), meneladanitokoh-tokohberprestasi,
danmengaitkannyadenganfenomenasosial, budaya, politik, ekonomi, iptekdansenidan
lain-lain untukmengembangkanKebudayaandanperadabanIslam.
Dari penjelasan
diatas menunjukan betapa pentingnya Sejarah Kebudaya Islam sebagai pendekatan
untuk menumbuhkan rasa cinta kepada suri tauladan umat manusia, sekaligus hamba
Allah yang paling mulia untuk dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari
2.
Pengertian Metode
Pembelajaran
Pada hakikatnya, mengajar merupakan
upaya guru dalam menciptakan situasi belajar, metode yang digunakan guru
diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi peserta didik
sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.[2]Metode
mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran
kepada peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam memilih metode mengajar harus
tepat dengan tujuan dan sasarann yang telah ditetapkan. Pemilihan metode ini
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan yang akan diperoleh, terutama pemaham
yang diterima oleh peserta didik terhadap yang apa yaang disampaikan oleh guru
dalam proses pembelajaran.
Sebagai seorang guru yang
professional, tugas seorang guru bukan hanya mengajarkan kepada peserta didik
dengan melalui penyampaian dalam proses pembelajaran, tetapi sebagai seorang
guru yang professional juga harus menyampaikan pembelajaran dengan metode
pembelajaran yang mendidik. Metode pembelajaran yang mendidik adalah dengan
cara yang dapat digunakan untuk membimbing peserta didik secara aktif,
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan Spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
brpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakta, minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis peserta didik.[3]
Jadi dapat disimpulkan metode
pembelajaran adalah cara guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
cara mendidik, membimbing, dan mampu membuat peserta didik menerima dan
memahami apa yang disampaikan pada setiap proses pembelajaran agar keberhasilan
yang diterima mampu mencapai tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.
Diantara penerapan metode
pembelajaran yang, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan Metode pembelajaran, diantaranya, yaitu :[4] a)
Tujuan yang hendak dicapai, 2) keadaan siswa, 3) Bahan Pengajaran, 4) Situasi
Belajar Mengajar, 5) Fasilitas yang tersedia, 6) Guru, dan 7) Kelebihan dan
kekurangan dari tiap metode
3.
Metode
Tradisional Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Metode tradisional yang ingin kami
terapkan pada pembelajaran Sejarrah kebudayaan Islam adalah Metode Ceramah.
Metode Ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembejaran ekspositori (Sanjaya, 2006). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai
satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan
paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuia
dengan jangkaun daya beli dan kemampuan mental kognitif peserta didik. Dari beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode ceramah ialah cara yang
dilakukan seorang guru dalam menyampaikan proses pembelajaran melalui lisannya,
serta sumber belajar yang dipaparkan oleh seorang guru.
Metode ceramah ini dapat berupa 1) Presentasi
lisan, 2)Presentasi berbantuan IT, 3) Program radio, dan 4) Program televisi.
Adapun tahapan dalam metode pembelajaran ialah, :[5]
a)
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
b)
Guru
menyampaikan informasi secara lisan kepada peserta didik
c)
Dilakukan tanya
jawab untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
d)
Peserta didik
diberi kesempatan untuk mengikuti latihan
e)
Guru mengecek
pemahaman peserta didik.
Adanya tahapan dalam metode ceramah
ini, guna tercapainya keberhasilan dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya
sebuah tahapan dalam suatu tujuan yang akan hendak di capai, maka tujuan tidak
akan terarah dengan baik. Dari penjelasan singkat diatas, kita dapat memahami
pentingnya tahapan dalam mencapai tujuan.
Kami memilih metode ceramah ini,
karna secara
substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati SejarahKebudayaanIslam. Melalui metode ceramah ini di harapkan mampu mmperkenalkan
dan memotivasi perserta didik untuk memahami apa yang di sampaikan oleh guru,
dengan penyampaian yang mendidik ataupun memanfaatkan media pembelajaran
sebagai alat bantu untuk penyampaikan materi dalam proses pembelajaran agar
mudah dipahami.
Diantara kelebihan metode ceramah ialah:[6]
a) Guru mudah menguasai kelas, ha ini disebabkan kelas merupakan
tanggung jawab guru yang memberi ceramah
b) Guru mudah menerangkan materi pelajaran yang berjumlah besar,
karena guru dapat merangkum pokok-pokok materi persoalan untuk disampaikan ke
peserta didik dalam waktu singkat
c) Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar
d) Mudah dan murah dilaksanakan karna mtode ini hanya mengandalkan
suara guru dan tidak memerlukan banyak peralatan sehingga bisa menekan biaya
dan mudah dilaksanakan
e) Ceramah tidak memerlukan setting
kelas yang beragam dan tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit.
C.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ridwan. 2019. Strategi belajar mengajar. Depok : Rajawali Pers
Dirman, Cici Juarsih. 2014. Teori Belajar dan prinsip-prinsip Pembelajar yang mendidik.Jakarta:
Rineka Cipta
Jumanta Hamdayana. 2017. Metodologi mengajar. Cet. 2. Jakarta: Bumi Aksara
Lampiran Peraturan Menteri Agama RI
Nomor 912 Tahun 2013, Tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
Mudlofir, Ali Mudlofir, FatimaturEvi. 2017. Desain pembelajran inovatif dari teori ke
praktif. Cet. 2. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar