Halaman

Minggu, 17 Maret 2019

METODE PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM








A.     PENDAHULUAN



B.     PEMBAHASAN
1.      Sejarah Kebudayaan Islam
SejarahKebudayaanIslammerupakansalahsatumatapelajaranyang menelaahtentangasal-usul, perkembangan, peranankebudayaan/ peradaban Islam di masalampau, mulaidaridakwahNabi Muhammad padaperiodeMakkahdanperiodeMadinah, kepemimpinanumatsetelahRasulullahShallallahu ‘alaihi wasallamwafat, sampaiperkembangan Islam periodeklasik (zamankeemasan) padatahun 650 M–1250 M, abadpertengahan/zamankemunduran (1250 M–1800 M), danmasa modern/zamankebangkitan (1800-sekarang), sertaperkembangan Islam di Indonesia dan di dunia. SecarasubstansialmatapelajaranSejarahKebudayan Islam memilikikontribusidalammemberikanmotivasikepadapesertadidikuntukmengenal, memahami, menghayatiSejarahKebudayaanIslam,yangmengandungnilai-nilaikearifanyangdapatdigunakanuntukmelatihkecerdasan, membentuksikap, watak, dankepribadianpesertadidik.[1]
Mata pelajaranSejarahKebudayaan Islam di Madrasah Aliyah bertujuan agar pesertadidikmemilikikemampuansebagaiberikut:1)Membangunkesadaranpesertadidiktentangpentingnyamempelajarilandasanajaran, nilai-nilaidannorma-norma Islam yang telahdibangunolehRasulullahShallallahu ‘alaihi wasallamdalamrangkamengembangkankebudayaandanperadaban Islam.2) Membangunkesadaranpesertadidiktentangpentingnyawaktudantempat yang merupakansebuah proses darimasalampau, masakini, danmasadepan, 3) Melatihdayakritispesertadidikuntukmemahamifaktasejarahsecarabenardengandidasarkanpadapendekatanilmiah.4)MenumbuhkanapresiasidanpenghargaanpesertadidikterhadappeninggalansejarahIslamsebagaibuktiperadabanumatIslamdi masalampau. 5) Mengembangkankemampuanpesertadidikdalammengambilibrahdariperistiwa-peristiwabersejarah (Islam), meneladanitokoh-tokohberprestasi, danmengaitkannyadenganfenomenasosial, budaya, politik, ekonomi, iptekdansenidan lain-lain untukmengembangkanKebudayaandanperadabanIslam.
Dari penjelasan diatas menunjukan betapa pentingnya Sejarah Kebudaya Islam sebagai pendekatan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada suri tauladan umat manusia, sekaligus hamba Allah yang paling mulia untuk dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari

2.      Pengertian Metode Pembelajaran
Pada hakikatnya, mengajar merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi belajar, metode yang digunakan guru diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi peserta didik sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.[2]Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam memilih metode mengajar harus tepat dengan tujuan dan sasarann yang telah ditetapkan. Pemilihan metode ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan yang akan diperoleh, terutama pemaham yang diterima oleh peserta didik terhadap yang apa yaang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Sebagai seorang guru yang professional, tugas seorang guru bukan hanya mengajarkan kepada peserta didik dengan melalui penyampaian dalam proses pembelajaran, tetapi sebagai seorang guru yang professional juga harus menyampaikan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang mendidik. Metode pembelajaran yang mendidik adalah dengan cara yang dapat digunakan untuk membimbing peserta didik secara aktif, mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan Spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk brpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakta, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.[3]
Jadi dapat disimpulkan metode pembelajaran adalah cara guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara mendidik, membimbing, dan mampu membuat peserta didik menerima dan memahami apa yang disampaikan pada setiap proses pembelajaran agar keberhasilan yang diterima mampu mencapai tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.
Diantara penerapan metode pembelajaran yang, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Metode pembelajaran, diantaranya, yaitu :[4] a) Tujuan yang hendak dicapai, 2) keadaan siswa, 3) Bahan Pengajaran, 4) Situasi Belajar Mengajar, 5) Fasilitas yang tersedia, 6) Guru, dan 7) Kelebihan dan kekurangan dari tiap metode

3.      Metode Tradisional Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Metode tradisional yang ingin kami terapkan pada pembelajaran Sejarrah kebudayaan Islam adalah Metode Ceramah. Metode Ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembejaran ekspositori (Sanjaya, 2006). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuia dengan jangkaun daya beli dan kemampuan mental kognitif peserta didik. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode ceramah ialah cara yang dilakukan seorang guru dalam menyampaikan proses pembelajaran melalui lisannya, serta sumber belajar yang dipaparkan oleh seorang guru.
Metode ceramah ini dapat berupa 1) Presentasi lisan, 2)Presentasi berbantuan IT, 3) Program radio, dan 4) Program televisi. Adapun tahapan dalam metode pembelajaran ialah, :[5]
a)      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b)      Guru menyampaikan informasi secara lisan kepada peserta didik
c)      Dilakukan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
d)     Peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti latihan
e)      Guru mengecek pemahaman peserta didik.
Adanya tahapan dalam metode ceramah ini, guna tercapainya keberhasilan dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya sebuah tahapan dalam suatu tujuan yang akan hendak di capai, maka tujuan tidak akan terarah dengan baik. Dari penjelasan singkat diatas, kita dapat memahami pentingnya tahapan dalam mencapai tujuan.
Kami memilih metode ceramah ini, karna secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati SejarahKebudayaanIslam. Melalui metode ceramah ini di harapkan mampu mmperkenalkan dan memotivasi perserta didik untuk memahami apa yang di sampaikan oleh guru, dengan penyampaian yang mendidik ataupun memanfaatkan media pembelajaran sebagai alat bantu untuk penyampaikan materi dalam proses pembelajaran agar mudah dipahami.
Diantara kelebihan metode ceramah ialah:[6]
a)      Guru mudah menguasai kelas, ha ini disebabkan kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberi ceramah
b)      Guru mudah menerangkan materi pelajaran yang berjumlah besar, karena guru dapat merangkum pokok-pokok materi persoalan untuk disampaikan ke peserta didik dalam waktu singkat
c)      Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar
d)     Mudah dan murah dilaksanakan karna mtode ini hanya mengandalkan suara guru dan tidak memerlukan banyak peralatan sehingga bisa menekan biaya dan mudah dilaksanakan
e)      Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam dan tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit.



C.     KESIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ridwan. 2019. Strategi belajar mengajar. Depok : Rajawali Pers
Dirman, Cici Juarsih. 2014. Teori Belajar dan prinsip-prinsip Pembelajar yang mendidik.Jakarta: Rineka Cipta
Jumanta Hamdayana. 2017. Metodologi mengajar. Cet. 2. Jakarta: Bumi Aksara
Lampiran Peraturan Menteri Agama RI Nomor 912 Tahun 2013, Tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
Mudlofir, Ali Mudlofir, FatimaturEvi. 2017. Desain pembelajran inovatif dari teori ke praktif. Cet. 2. Jakarta: Raja Grafindo Persada




Tidak ada komentar:

Posting Komentar