MAKALAH STRUKTUR HEWAN
JARINGAN EPITEL
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya
lah makalah sruktur hewan yang berjudul jaringan epitel ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini
agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang jaringan epitel
Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin
dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun dengan
makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.
Palembang, 11September
2018
Penulis
A. Jaringan Epitel
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh sekumpulansel–sel
dengan sifat – sifat morphologik dan fungsi yang sama. Menurut embriologinya , jaringan
epitel berasal dari ketiga lapisan benih embrio yaitu ada yang ectoderma (misal
epitel mulut, kulit, hidung) mesodermal (misal epitel tubuh ginjal ) dan
endodermal (misal epitel yang melapisi permukaan dalam saluran pernapasan,
saluran pencernaan dan kelenjar – kelenjar pencernaan (Irianto, 2012).
Jaringan epitel dapat berasal
dari
a. Ektoderm . Misalnya epitel pada kulit
b. Entoderm, Misalnya epitel pada saluran
pencernaan
c. Mesoderm. Misalnya pada saluran pencernaan
1. Fungsi jaringan Epitel
Fungsi utama jaringan epitel adalah sebagai
berikut :
a. Menutupi dan melapisi permukaan (misal
kulit)
b. Mengabsorsi (misal usus)
c. Sekresi (sel epitel kelenjar)
d. Sensoris(neuropitel)
e. Kontraktil(missal mioepitel)
Ukuran , bentuk, dan susunan sel-sel epitel
secara langsung berhubungan dengan fungsi-fungsi di atas misalnya lembaran atau
lapisan epitel yang datar dibagian luar jaringan yang menutupi tubuh adalah
paling sesuai untuk melindungi tubuh dari luka dan kehilangan cairan tubuh .
Jaringan ini juga mengandung reseptor yang khas dan sensitive, yang memberikan
rangsangan kepada kita untuk merasakannya, misalnya sentuhan paku yang tajam,
rasa makanan, aroma bau-bauan , dan umumnya untuk menjadi dasar terhadap dunia
di sekitar kita (Suntoro, 2010).
Walaupun jaringan epitel berfungsi untuk
mencegah sebagian besar benda-benda fisik diluar tubuh yang akan masuk kedalam
tubuh, dan menjaga cairan tubuh agar tidak keluar dari tubuh, jarinagan epitel
juga merupakan pintu gerbang lalu lintas semua zat yang masuk dan keluar tubuh.
Fungsi absorbsi misalnya, sewaktu tubuh
mengambil zat-zat makanan yang telah dicernakan (sari makanan ) dari usus halus.
Sekresi merupakan proses pembentukan berbagai zat yang dibuang maupun yang
digunakan oleh tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi khusus. Misalnya, sel –sel piala yang melapisi
bagian-bagian system pencernaan berperan untuk mensekresikan lender atau getah
untuk meminyaki permukaan jaringan. Beberapa jaringan epitel yang mengeluarkan
getah atau lender dimodifikasi menjadi kelenjar-kelenjar yang mensekresikan
zat-zatnya melalui saluran (misalnya kelenjar ludah ) atau secara langsung
masuk kedalam darah (misalnya kelenjar tiroid atau kelenjar adrenalin)(Irianto,
2012).
2. Macam – macam Jaringan Epitel
a. Ditinjau bentuk sel
1) Epitel pipih
2) Epitel kubus
3) Epitel silindris dan , atau
4) Epitel bersilia
b. Ditinjau dari fungsinya
1) Epitel pelindung atau protektif
2) Epitel kelenjar
3) Epitel sensoris
Dengan demikian kita dapat menggolongkan jaringan epitel yang sesuai
dengan bentuk dan susunan sebagai berikut.
1) Epitel pipih selapis ( terdiri dari satu
lapis sel-sel berbentuk pipih ). Epitel jenis ini terdapat sebagai mukosa
pembuluh darah, pleura, pericardium, dan sebagainya Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi ,
osmosis, filtrasi dan sekresi.
2) Epitel silindris selapis,(terdiri dari satu
lapis sel – sel berbentuk silindris). Epitel jenis ini terdapat pada lapis
mukosa usus dan saluran pernapasan. Jaringan epitel ini berfungsi untuk
penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.
3) Epitel kubus selapis, (terdiri dari satu
lapis sel-sel berbentuk kubus ). Epitel jenis ini misalnya terdapat pada lapis
retina dan ginjal.
4) Epitel pipih berlapis banyak (terdiri dari
banyak lapis sel – sel , dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel – sel
berbentuk pipih).Epitel gepeng berlapis misalnya terdapat pada lapis mukosa
mulut, esophagus, vagina dan sebagainya. Fungsi jaringan ini adalah sebagai
pelindung.
5) Epitel silindris belapis banyak , (terdiri
dari banyak lapis sel-sel , dan lapisan bagian luar dibentu oleh sel – sel
berbentuk silindris) misalnya terdapat pada peralihan epitel orofaring ke
laring, forniks konjungtiva, kelenjar ludah, dan pada urethra pars kavernosa.
Jaringan silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai
pelindung.
6) Epitel kubus berlapis banyak, merupakan
banyak merupakan epitel yang berlapis dengan sel-sel permukaannya berbentuk
kubus. Misalnya pada duktus ekskretorius glandula sudorifera, epitelium
folikel, ovarium, permukaan ovarium, testis, dan kelenjar keringat pada kulit.
Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorbs,
serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.
7) Epitel transisional, merupakan epitel
berlapis dimana sel – sel permukaan tidak dapat digolongkan berdasarkan
bentuknya , karena berubah saat jaringan menggelembung. Terdapat pada epitelium
ureter, uretra, saluran pernapasan , dan kantung kemih
8) Epitel kelenjar, dikhusukan untuk pembuatan
, penyimpanan, sekresi zat – zat kimia. Semua kelenjar secara embriologis
berasal dari epitel. Dua macam kelenjar utama adalah kelenjar eksokrin dan
kelenjar endokrin.
B. JARINGAN IKAT
Jaringan ikat atau pengikat atau ‘connective
tissue’ , atau jaringan penyambung atau jaringan penyokong adalah suatu
jaringan yang bertanggung jawab dalam memberikan dan mempertahankan bentuk
tubuh. Pada umumnya berfungsi sebagai pengikat atau menghubungkan, mengisi
antara berbagai jaringan dasar lainnya. Selain fungsinya untuk menghubungkan
tubuh, jaringan pengikat juga membentuk suatu sarung (selubung ) perlindungan
disekeliling organ – organ yang lemah. Dengan kata lain, jaringan pengikat
berfungsi untuk mempersatukan (mengikat) jaringan-jaringan menjadi organ dan
berbagai organ membentuk sistemorgan.
1. Macam – Macam jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri atas terutama zat antarsel
dengan sedikir terpisah - pisah di antaranya beberapa sel – sel.
Jaringan ikat biasanya mendapatkan cukup suplai darah dan limfe. Berdasarkan
sifat dan fungsi, jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan.
a. Jaringan ikat biasa
Biasanya dalam pembicaraan umum kalau disebut jaringan ikat adalah jenis
jaringan ikat biasa ini. Seperti telah diuraikan diatas, jaringan ikat terdiri
atas sel-sel , substansi dasar dan komponen fibril. Tentang sel telah
dibicarakan sebelumnya. Subtansi dasar tentang sel yang telah dibicarakan
sebelumnya. Subtansi dasar antar sel yang berbentuk zat yang tidak hidup merupakan
jeli yang bersifat lunak sampai keras. Subtansi dasar ini merupakan zat yang
penting dalam jaringan ikat langgar. Dari hasil penelitian telah diketahui
bahwa subtansi darah ini merupakan karbohidrat yang berkonnyugasi dengan
molekul protein, disebut mukopolisakarida yang bersifat asam.
Didalam subtansi dasar antar sel dibeda-bedakan tiga kelompok fibril,
yaitu serat kolagen, serat elastis dan serta retikuler
1) Serat Kolagen, berwarna putih, mempunyai
sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya regang yang tinggi. Dengan
sifat ini maka serat kolagen mampu memberi kekuatan pada jaringan ikat. Serat
kolagen tersusun dari protein kolagen. Protein ini banyak t erdapat dalam tubuh, yaitu sekitar 25
persen dari total protein serat ini terdapat pada tendon, tulang dan kulit
2) Serat elastis, berwarna kuning dan
mempunyai sifat kelenturan yang tinggi. Serat ini tersusun dari molipolisakarida dan protein yang disebut
elastin. Elastin dikelilingi oleh glikoprotein yang biasa disebut fibrilllin.
Serat elastin terdapat pada pembuluh daral ligament dan selaput tulang rawan
larin.
3) Serat retikuler, memiliki sifat yang sama
dengan serat kolagen, yaitu mempunyai sifat kelenturan yang rendah. Serat
retikuler ukurannya lebih tipis dari serat kolagen. Serat retikuler terdiri
dari kolagen dan dilapisi oleh glikoprotein. Serat ini berperan untuk mengikat
suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainnya misalnya membrane antara
jaringan epitelium dengan jaringan ikat. Serat retikuler terdapat pada hati,
limpa dan kelenjar limfe
Ada dua jenis jaringan ikat, yaitu jaringan ikat embrional dan jaringan
ikat biasa. Jaringan ikat embrionalterbagi atas jaringan mesenkim dan mukosa.
Jaringan ikat biasa terdiri dari jaringan ikat longgar, jaringan padat,
jaringan ikat retikuler, jaringan ikat berpigmen dan jaringan ikat lemak.
b. Jaringan ikat penyokong
Tulang merupakan jaringan ikat penyokong yang
tergolong jaringan ikat sebagai jaringan dasar. Tulang mempunyai struktur yang dapat
dibedakan :
1) Subtansi spongiosa (tulang berongga)
2) Subtansia kompak (tulang padat)
Tulang padat sebagian besar terdiri dari subtansia
interseluler yang mengapur disebut matriks tulang.matriks tulang ini Nampak
sebagai lembaran – lembaran lamella setebal 3-7 mikron. Pada lemela tersebut
terlihat ruangan – ruangan kecil yang
disebut lacuna. Lakuna ini berisi sel – sel tulang (osteosit ). Dari lacuna
terlihat menyebar ke segala arah saluran – saluran kecil yang bercabang –
cabang menembus matriks dan bergabung dengan saluran-saluran kecil dari lacuna
lainnya. Saluran ini disebut kanalikuli. Lakuna dan lakunakuli bersama-sama
membentuk suatu system saluran yang saling berhubungan sehingga memungkinkan
nutrisi sel-sel tulang secara baik ( Gartner, 2011).
Lamela tulang dapat tersusun dalam pola sebagai
berikut.
1) Susunan konsentris sekeliling pembulu darah
yang memanjang disebut sistem Havers, yang dapat terdiri dari 4-20 lamela.
2) Terdapat susunan-susunan lamela
disekeliling permukaan sebelah luar tulang di bawah periosteum dan pada
permukaan dalam tulang di bawah endosteum yang masing-masing disebut lamela sirkumferensial eksterna dan
lamela sirkumferensial interna.
3) Susunan tidak teratur lamela dengan
bermacam-macam bentuk ukuran. Susunan ini disebut sistem interstitial.
Didalam tulang padat terdapat dua macam
saluran pembuluh darah yang masing-masing berbeda, yaitu:
1) Kanalis Havers, berjalan di tengah-tengah
sistem Havers memanjang, berisi 1 atau 2 pembuluh darah dengan jaringan ikat
sebagai pembukusnya.
2) Kanalis Volkmann, terlihat mulai dari
permukaan luar tulang menembus ke dalam tegak lurus atau miring dan berhubungan
dengan kanalis Havers. Kanalis Volkmann tidak dikeliling secara konsentris oleh
lamela. Pada kanalis Volkmann pembuluh darahnya biasanya lebih besar
dibandingkan dengan yang dikanalis Havers.
Tulang rawan ( Kartilago) terbuat dari
bahan yang padat, bening dan putih kebiru-biruan. Tulang ini sangat kuat,
tetapi kurang dibandingkan dengan tulang. Dijumpai terutama pada sendi dan
diantara dua tulang. Kemudian hanya pusat
- pusat yang masih tumbuh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan.
Dan bila umur dewasa tercapai , tulang rawa hanya dijumpai sebagai penutup
ujung – ujung tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, tetapi
diselubungi membrane, yaitu perikondrium, tempat tulang rawan mendapat darah (Pearce,
2008).
Tulang-tulang (substansia spongiosa) juga
tersusun oleh lamela, tetapi tidak membentuk sistem Havers. Sel-sel tulangnya
mendapat nutrisi dari endosteum.
Sruktur Halus dan Komposisi Tulang
Substansia interseluser matriks tulang
terdiri atas dua komponen yaitu matriks organik dan garam anorganik.
Matriks organik:
a) Sebagai besar matriks organik berbentuk
serabut-serabut kolagen yang terbenam dalam substansia dasar yang amorf.
b) Substansia dasar belum banyak diketahui
tapi diperkirakan merupakan glikoprotein.
Garam anorganik:
Bahan mineral dalam tulang berbentuk kalsium fospat ion sitrat,
magnesium, natrium.
Jaringan Hemopuitik
Secara
keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan ikat yang terdiri dari :
1) Unsur-unsur yang berbentuk yaitu sel-sel
darah dan fragmen-fragmen sitoplasma. Eritrosit, lekosit, dan trombosit.
Eritrosit melakukan fungsinya terutama bila berada dalam darah, sedangankan
lekosit kebanyakan baru berfungsi kalau berada diluar darah dan masuk
kejaringan tubuh. Tentang eritrosit, lekosit, dan trombosit akan dibicarakan
khusus dalam kajian darah.
2) Substansi interseluler yang berupa
cairan disebut plasma.
Bila darah dipisahkan dari sel-sel darah di dalamnya , maka akan
tinggallah cairan yang disebut plasma darah yang merupakan substansia
interseluler, plasma darah dapat keluar melalui dinding kapiler masuk kedalam
jaringan ikat di sekitarnya. Di dalam plasma darah juga ditemukan jenis protein
lain seperti albumin, glogulin (alfa-beta dan gama glogulin)
Jaringan hemopuitik merupakan tempat pembentukan
sel-sel darah. Berdasarkan asal-usulnya sel-sel darah dapat di bagi atas dua
kelompok, yaitu:
a) Unsur limfoit, meliputi lekosit mononuclear
b) Unsur mieloid, meliputi sel-sel darah
lainnya
2. Fungsi jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi sebagai penunjang mekanis ;
pertukaran metabolit antara darah dan
jaringan ; penimbunan cadangan energy dalam sel lemak ; perlindungan terhadap
infeksi ; dan pemulihan setelah cedera. Dalam peran mekanis jaringan ikat,
unsur seratnya yang paling penting dan jumlah orientasinya desesuaikan dengan
structural setempat. Anyaman halus serat retukulin menunjang lamina basal
epitel mengelilingi kapiler dan sinusoid
dan membungkus serat otot dan kelompok sel parenkim yang merupakan unit
fungsional organ berongga yang secara periodik diregangkan (Fawcett, 2002)
KESIMPULAN
Jaringan adalah struktur yang
dibentuk oleh sekumpulan sel–sel dengan sifat – sifat morphologik dan fungsi
yang sama. Jaringan sendiri terdiri terdiri atas , jaringan epitel, jaringan
ikat , jaringan otot dan jaringan saraf. Menurut embriologinya , jaringan
epitel berasal dari ketiga lapisan benih embrio yaitu ada yang ectoderma (misal
epitel mulut, kulit, hidung) mesodermal (misal epitel tubuh ginjal ) dan
endodermal (misal epitel yang melapisi permukaan dalam saluran pernapasan,
saluran pencernaan dan kelenjar – kelenjar pencernaan.Yang terbagi atas
jaringan epitel pipih, kubus , silindris dan bersilia. Dan jaringan ikat adalah
adalah suatu jaringan yang bertanggung jawab dalam memberikan dan
mempertahankan bentuk tubuh. Yang terbagi atas jaringan ikat biasa, jaringan
tulang, jaringan rawan dan jaringan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar