Halaman

Minggu, 17 Maret 2019

JARINGAN EPITEL



MAKALAH STRUKTUR HEWAN
JARINGAN EPITEL




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah makalah sruktur hewan yang berjudul jaringan epitel ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang jaringan epitel
Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.


Palembang, 11September 2018



                                                         Penulis













A.   Jaringan Epitel

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh sekumpulansel–sel dengan sifat – sifat morphologik dan fungsi yang sama. Menurut embriologinya , jaringan epitel berasal dari ketiga lapisan benih embrio yaitu ada yang ectoderma (misal epitel mulut, kulit, hidung) mesodermal (misal epitel tubuh ginjal ) dan endodermal (misal epitel yang melapisi permukaan dalam saluran pernapasan, saluran pencernaan dan kelenjar – kelenjar pencernaan (Irianto, 2012).
     Jaringan epitel dapat berasal dari
a.       Ektoderm . Misalnya epitel pada kulit
b.      Entoderm, Misalnya epitel pada saluran pencernaan
c.       Mesoderm. Misalnya pada saluran pencernaan
1.      Fungsi jaringan Epitel
Fungsi utama jaringan epitel adalah sebagai berikut :
a.       Menutupi dan melapisi permukaan (misal kulit)
b.      Mengabsorsi (misal usus)
c.       Sekresi (sel epitel kelenjar)
d.      Sensoris(neuropitel)
e.       Kontraktil(missal mioepitel)
Ukuran , bentuk, dan susunan sel-sel epitel secara langsung berhubungan dengan fungsi-fungsi di atas misalnya lembaran atau lapisan epitel yang datar dibagian luar jaringan yang menutupi tubuh adalah paling sesuai untuk melindungi tubuh dari luka dan kehilangan cairan tubuh . Jaringan ini juga mengandung reseptor yang khas dan sensitive, yang memberikan rangsangan kepada kita untuk merasakannya, misalnya sentuhan paku yang tajam, rasa makanan, aroma bau-bauan , dan umumnya untuk menjadi dasar terhadap dunia di sekitar kita (Suntoro, 2010).
 Walaupun jaringan epitel berfungsi untuk mencegah sebagian besar benda-benda fisik diluar tubuh yang akan masuk kedalam tubuh, dan menjaga cairan tubuh agar tidak keluar dari tubuh, jarinagan epitel juga merupakan pintu gerbang lalu lintas semua zat yang masuk dan keluar tubuh.
Fungsi absorbsi misalnya, sewaktu tubuh mengambil zat-zat makanan yang telah dicernakan (sari makanan ) dari usus halus. Sekresi merupakan proses pembentukan berbagai zat yang dibuang maupun yang digunakan oleh tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi khusus.  Misalnya, sel –sel piala yang melapisi bagian-bagian system pencernaan berperan untuk mensekresikan lender atau getah untuk meminyaki permukaan jaringan. Beberapa jaringan epitel yang mengeluarkan getah atau lender dimodifikasi menjadi kelenjar-kelenjar yang mensekresikan zat-zatnya melalui saluran (misalnya kelenjar ludah ) atau secara langsung masuk kedalam darah (misalnya kelenjar tiroid atau kelenjar adrenalin)(Irianto, 2012).
    
2.      Macam – macam Jaringan Epitel
a.       Ditinjau bentuk sel
1)      Epitel pipih
2)      Epitel kubus
3)      Epitel silindris dan , atau
4)      Epitel bersilia

b.      Ditinjau dari fungsinya
1)      Epitel pelindung atau protektif
2)      Epitel kelenjar
3)      Epitel sensoris

      Dengan demikian kita dapat menggolongkan jaringan epitel yang sesuai dengan bentuk dan susunan sebagai berikut.
1)      Epitel pipih selapis ( terdiri dari satu lapis sel-sel berbentuk pipih ). Epitel jenis ini terdapat sebagai mukosa pembuluh darah, pleura, pericardium, dan sebagainya  Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi , osmosis, filtrasi dan sekresi.

2)      Epitel silindris selapis,(terdiri dari satu lapis sel – sel berbentuk silindris). Epitel jenis ini terdapat pada lapis mukosa usus dan saluran pernapasan. Jaringan epitel ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.

3)      Epitel kubus selapis, (terdiri dari satu lapis sel-sel berbentuk kubus ). Epitel jenis ini misalnya terdapat pada lapis retina dan ginjal.


4)      Epitel pipih berlapis banyak (terdiri dari banyak lapis sel – sel , dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel – sel berbentuk pipih).Epitel gepeng berlapis misalnya terdapat pada lapis mukosa mulut, esophagus, vagina dan sebagainya. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.

5)      Epitel silindris belapis banyak , (terdiri dari banyak lapis sel-sel , dan lapisan bagian luar dibentu oleh sel – sel berbentuk silindris) misalnya terdapat pada peralihan epitel orofaring ke laring, forniks konjungtiva, kelenjar ludah, dan pada urethra pars kavernosa. Jaringan silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

6)      Epitel kubus berlapis banyak, merupakan banyak merupakan epitel yang berlapis dengan sel-sel permukaannya berbentuk kubus. Misalnya pada duktus ekskretorius glandula sudorifera, epitelium folikel, ovarium, permukaan ovarium, testis, dan kelenjar keringat pada kulit. Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorbs, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.

7)      Epitel transisional, merupakan epitel berlapis dimana sel – sel permukaan tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya , karena berubah saat jaringan menggelembung. Terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan , dan kantung kemih

8)      Epitel kelenjar, dikhusukan untuk pembuatan , penyimpanan, sekresi zat – zat kimia. Semua kelenjar secara embriologis berasal dari epitel. Dua macam kelenjar utama adalah kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.


B.     JARINGAN IKAT
Jaringan ikat atau pengikat atau ‘connective tissue’ , atau jaringan penyambung atau jaringan penyokong adalah suatu jaringan yang bertanggung jawab dalam memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Pada umumnya berfungsi sebagai pengikat atau menghubungkan, mengisi antara berbagai jaringan dasar lainnya. Selain fungsinya untuk menghubungkan tubuh, jaringan pengikat juga membentuk suatu sarung (selubung ) perlindungan disekeliling organ – organ yang lemah. Dengan kata lain, jaringan pengikat berfungsi untuk mempersatukan (mengikat) jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ membentuk sistemorgan.

1.      Macam – Macam jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri atas terutama zat antarsel dengan sedikir terpisah  -  pisah di antaranya beberapa sel – sel. Jaringan ikat biasanya mendapatkan cukup suplai darah dan limfe. Berdasarkan sifat dan fungsi, jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan.
a.       Jaringan ikat biasa
Biasanya dalam pembicaraan umum kalau disebut jaringan ikat adalah jenis jaringan ikat biasa ini. Seperti telah diuraikan diatas, jaringan ikat terdiri atas sel-sel , substansi dasar dan komponen fibril. Tentang sel telah dibicarakan sebelumnya. Subtansi dasar tentang sel yang telah dibicarakan sebelumnya. Subtansi dasar antar sel yang berbentuk zat yang tidak hidup merupakan jeli yang bersifat lunak sampai keras. Subtansi dasar ini merupakan zat yang penting dalam jaringan ikat langgar. Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa subtansi darah ini merupakan karbohidrat yang berkonnyugasi dengan molekul protein, disebut mukopolisakarida yang bersifat asam.
Didalam subtansi dasar antar sel dibeda-bedakan tiga kelompok fibril, yaitu serat kolagen, serat elastis dan serta retikuler
1)      Serat Kolagen, berwarna putih, mempunyai sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya regang yang tinggi. Dengan sifat ini maka serat kolagen mampu memberi kekuatan pada jaringan ikat. Serat kolagen tersusun dari protein kolagen. Protein ini banyak t          erdapat dalam tubuh, yaitu sekitar 25 persen dari total protein serat ini terdapat pada tendon, tulang dan kulit
2)      Serat elastis, berwarna kuning dan mempunyai sifat kelenturan yang tinggi. Serat ini tersusun dari  molipolisakarida dan protein yang disebut elastin. Elastin dikelilingi oleh glikoprotein yang biasa disebut fibrilllin. Serat elastin terdapat pada pembuluh daral ligament dan selaput tulang rawan larin.
3)      Serat retikuler, memiliki sifat yang sama dengan serat kolagen, yaitu mempunyai sifat kelenturan yang rendah. Serat retikuler ukurannya lebih tipis dari serat kolagen. Serat retikuler terdiri dari kolagen dan dilapisi oleh glikoprotein. Serat ini berperan untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainnya misalnya membrane antara jaringan epitelium dengan jaringan ikat. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe

Ada dua jenis jaringan ikat, yaitu jaringan ikat embrional dan jaringan ikat biasa. Jaringan ikat embrionalterbagi atas jaringan mesenkim dan mukosa. Jaringan ikat biasa terdiri dari jaringan ikat longgar, jaringan padat, jaringan ikat retikuler, jaringan ikat berpigmen dan jaringan ikat lemak.

b.      Jaringan ikat penyokong
Tulang merupakan jaringan ikat penyokong yang tergolong jaringan ikat sebagai jaringan dasar. Tulang mempunyai struktur yang dapat dibedakan :
1)      Subtansi spongiosa (tulang berongga)
2)      Subtansia kompak (tulang padat)

Tulang padat sebagian besar terdiri dari subtansia interseluler yang mengapur disebut matriks tulang.matriks tulang ini Nampak sebagai lembaran – lembaran lamella setebal 3-7 mikron. Pada lemela tersebut terlihat ruangan – ruangan kecil  yang disebut lacuna. Lakuna ini berisi sel – sel tulang (osteosit ). Dari lacuna terlihat menyebar ke segala arah saluran – saluran kecil yang bercabang – cabang menembus matriks dan bergabung dengan saluran-saluran kecil dari lacuna lainnya. Saluran ini disebut kanalikuli. Lakuna dan lakunakuli bersama-sama membentuk suatu system saluran yang saling berhubungan sehingga memungkinkan nutrisi sel-sel tulang secara baik ( Gartner, 2011).
Lamela tulang dapat tersusun dalam pola sebagai berikut.
1)      Susunan konsentris sekeliling pembulu darah yang memanjang disebut sistem Havers, yang dapat terdiri dari 4-20 lamela.
2)      Terdapat susunan-susunan lamela disekeliling permukaan sebelah luar tulang di bawah periosteum dan pada permukaan dalam tulang di bawah endosteum yang masing-masing  disebut lamela sirkumferensial eksterna dan lamela sirkumferensial interna.
3)      Susunan tidak teratur lamela dengan bermacam-macam bentuk ukuran. Susunan ini disebut sistem interstitial.

Didalam tulang padat terdapat dua macam saluran pembuluh darah yang masing-masing berbeda, yaitu:
1)      Kanalis Havers, berjalan di tengah-tengah sistem Havers memanjang, berisi 1 atau 2 pembuluh darah dengan jaringan ikat sebagai pembukusnya.
2)      Kanalis Volkmann, terlihat mulai dari permukaan luar tulang menembus ke dalam tegak lurus atau miring dan berhubungan dengan kanalis Havers. Kanalis Volkmann tidak dikeliling secara konsentris oleh lamela. Pada kanalis Volkmann pembuluh darahnya biasanya lebih besar dibandingkan dengan yang dikanalis Havers.

Tulang rawan ( Kartilago) terbuat dari bahan yang padat, bening dan putih kebiru-biruan. Tulang ini sangat kuat, tetapi kurang dibandingkan dengan tulang. Dijumpai terutama pada sendi dan diantara dua tulang. Kemudian hanya pusat  - pusat yang masih tumbuh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Dan bila umur dewasa tercapai , tulang rawa hanya dijumpai sebagai penutup ujung – ujung tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, tetapi diselubungi membrane, yaitu perikondrium, tempat tulang rawan mendapat darah (Pearce, 2008).
Tulang-tulang (substansia spongiosa) juga tersusun oleh lamela, tetapi tidak membentuk sistem Havers. Sel-sel tulangnya mendapat nutrisi dari endosteum.

Sruktur Halus dan Komposisi Tulang
Substansia interseluser matriks tulang terdiri atas dua komponen yaitu matriks organik dan garam anorganik.
Matriks organik:
a)      Sebagai besar matriks organik berbentuk serabut-serabut kolagen yang terbenam dalam substansia dasar yang amorf.
b)      Substansia dasar belum banyak diketahui tapi diperkirakan merupakan glikoprotein.
Garam anorganik:
Bahan mineral dalam tulang berbentuk kalsium fospat ion sitrat, magnesium, natrium.

Jaringan Hemopuitik
     Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan ikat yang terdiri dari :
1) Unsur-unsur yang berbentuk yaitu sel-sel darah dan fragmen-fragmen sitoplasma. Eritrosit, lekosit, dan trombosit. Eritrosit melakukan fungsinya terutama bila berada dalam darah, sedangankan lekosit kebanyakan baru berfungsi kalau berada diluar darah dan masuk kejaringan tubuh. Tentang eritrosit, lekosit, dan trombosit akan dibicarakan khusus dalam kajian darah.
2) Substansi interseluler yang berupa cairan disebut plasma.
Bila darah dipisahkan dari sel-sel darah di dalamnya , maka akan tinggallah cairan yang disebut plasma darah yang merupakan substansia interseluler, plasma darah dapat keluar melalui dinding kapiler masuk kedalam jaringan ikat di sekitarnya. Di dalam plasma darah juga ditemukan jenis protein lain seperti albumin, glogulin (alfa-beta dan gama glogulin)

Jaringan hemopuitik merupakan tempat pembentukan sel-sel darah. Berdasarkan asal-usulnya sel-sel darah dapat di bagi atas dua kelompok, yaitu:
a)    Unsur limfoit, meliputi lekosit mononuclear
b)   Unsur mieloid, meliputi sel-sel darah lainnya


2.      Fungsi jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi sebagai penunjang mekanis ; pertukaran  metabolit antara darah dan jaringan ; penimbunan cadangan energy dalam sel lemak ; perlindungan terhadap infeksi ; dan pemulihan setelah cedera. Dalam peran mekanis jaringan ikat, unsur seratnya yang paling penting dan jumlah orientasinya desesuaikan dengan structural setempat. Anyaman halus serat retukulin menunjang lamina basal epitel mengelilingi kapiler dan sinusoid  dan membungkus serat otot dan kelompok sel parenkim yang merupakan unit fungsional organ berongga yang secara periodik diregangkan (Fawcett, 2002)
















KESIMPULAN

                 Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh sekumpulan sel–sel dengan sifat – sifat morphologik dan fungsi yang sama. Jaringan sendiri terdiri terdiri atas , jaringan epitel, jaringan ikat , jaringan otot dan jaringan saraf. Menurut embriologinya , jaringan epitel berasal dari ketiga lapisan benih embrio yaitu ada yang ectoderma (misal epitel mulut, kulit, hidung) mesodermal (misal epitel tubuh ginjal ) dan endodermal (misal epitel yang melapisi permukaan dalam saluran pernapasan, saluran pencernaan dan kelenjar – kelenjar pencernaan.Yang terbagi atas jaringan epitel pipih, kubus , silindris dan bersilia. Dan jaringan ikat adalah adalah suatu jaringan yang bertanggung jawab dalam memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Yang terbagi atas jaringan ikat biasa, jaringan tulang, jaringan rawan dan jaringan darah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar