Halaman

Minggu, 17 Maret 2019

JARINGAN PENGUAT (PENYOKONG)


MAKALAH
JARINGAN PENGUAT (PENYOKONG)


                                                    BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tubuh tumbuhan terdiri atas sekumpulan sel-sel, yang mempunyai asal, fungsi serta struktur yang sama dan disebut jaringan.  Sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda memiliki sifat membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang, karena biasanya terdapat pada bagian ujung. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang letaknya dibagian ujung dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan semua jaringan yang terbentuk disebut jaringan primer (Pudjoarinto, 1995).
Sel-sel  yang menyusun tubuh tumbuhan dewasa berasal dari kegiatan sel-sel jaringan muda. Pada proses pencapaian dewasa sel-sel tersebut tidak hanya bertambah volumenya, tetapi strukturnya lebih termodifikasi untuk memenuhu fungsi fisiologis tertentu pada tumbuhan dewasa.Modifikasi untuk memiliki fungsi yang khusus tersebut dinamakan diferensiasi, dan merupakan tahap pematangan sel (Tjitrosoepomo,2009).

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1.    Jelaskan pengertian jaringan penyokong?
2.    Jelaskan beberapa macam-macam jaringan penyokong?
3.    Bagaimana perbedaan antara jaringan sklerenkim dengan jaringan kolenkim?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini, sebagai berikut:
1.    Untuk memahami pengertian jaringan penyokong.
2.    Untuk memahami beberapa macam-macam jaringan penyokong.
3.    Untuk memahami perbedaan antara jaringan sklerenkim dengan jaringan kolenkim.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk agar tanaman dapat berdiri dengan kuat dan kokoh.Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan jaringan sederhana, karena sel-sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua, yaitu jaringan sklerenkim, dan jaringan kolenkim (Haryanto, 2010).
Menurut Ibayati (2003), jaringan penyokong berfungsi, sebagai berikut:
1.    Menegakkan batang dan menguatkan daun;
2.    Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis;
3.    Melindungi embrio di dalam biji;
4.    Melindungi jaringan pengangkut; dan
5.    Memperkuat jaringan parenkim penyimpan udara (aerenkim).


B.     Macam-Macam Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong tumbuhan terdiri atas, sebagai berikut:
1.    Jaringan Sklerenkim
Jaringan Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan.Dinding sklerenkim terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin.Jaringan ini terdiri atas sel-sel mati. Dindingnya sangat tebal dan sangat kuat karena mengandung lignin (komponen utama kayu). Dinding sel nya mengalami penebalan primer dan penebalan sekunder oleh zat lignin (Haryanto, 2010).
Sklereid disebut sel batu karena dindingnya sangat keras. Ukuran bentuk bermacam-macam, terdapat berkelompok atau berdiri sendiri. Sklereid terdapat pada kulit biji, berkas pengangkut, dan sel parenkim (Nugroho, 2015).
a.    Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim
Menurut Hidayati (1995), ciri-ciri jaringan sklerenkim, sebagai berikut:
1)   Sel-sel panjang, sempit, tebal dan mengalami lignifikasi, biasanya menunjuk pada kedua ujungnya;
2)   Terdiri atas sel yang telah mati yang tidak mengandung lagi protoplasma;
3)   Inti tidak ada dan karenanya jaringan terdiri dari sel-sel mati;
4)   Tidak mengalami pertumbuh-kembangan;
5)   Memiliki dinding sekunder yang tebal, kenyal serta memiliki lignin; dan
6)   Dinding sel secara merata menebal dengan lignin dan kadang- kadang begitu tebal bahwa rongga sel atau lumen tidak ada.
b.    Letak Sklerenkim
Menurut Hidayati (1995), ada beberapa macam letak jaringan sklerenkim pada tumbuhan, sebagai berikut:
1)   Sklerenkim Dibagian Korteks

2)   Sklerenkim Dibagian Perisikel

3)   Sklerenkim yang Tersebar

4)   Sklerenkim yang Berurutan

5)   Sklerenkim Menyerupai Saluran Batang

c.    Macam-Macam Sklerenkim
Menurut Hidayati (1995), sklerenkimdibedakan menjadi dua, yaitu:
a)    Sklereid
Sel-selnya dapat mengumpul menjadi jaringan keras diantara jaringan yang lain yang lunak atau menyusun seluruh bangunan keras, misalnya kulit biji. Sel sklereid dapat pula membentuk iodoblas yaitu sel yang jelas berbeda dari sel-sel lain yang mengelilinginya baik bentuk, ukuran, maupun tebal dinding selnya.
Disebut sel batu, dindingnya keras, dijumpai sebagai sel tunggal diantara jaringan parenkim , berkelompok, atau bersama-sama dengan xilem dan floem. Skelereid terdapat pada semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, serta di dalam buah dan biji.
Berdasarkanbentuknya dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1)   Brakhisklereid (Sel Batu)
Bentuknya membulat, biasanya terdapat pada floem, korteks, kulit batang serta daging buah. Contoh: buah pear.
2)   Makrosklereid
Berbentuk seperti batang, sering membentuk deretan tegak lurus dengan permukaan biji. Misalnya pada biji Leguminosae yang keras.
3)   Osteosklereid
Berbentuk seperti tulang paha, ujungnya membesar, kadang-kadang bercabang, terdapat pada kulit biji dan mesofil beberapa daun.
4)   Asteroskelereid
Berbentuk seperti binatang atau bercabang-cabang, terutama terdapat di daun.
5)   Trikosklereid
Benttuknya relative panjang dan bercabang, biasanya terdapat pada mesofil daun.
.
b)   Serabut Sklerenkim
Serabut sklerenkim terdapat di berbagai bagian tubuh tumbuhan, dapat juga berada diantara jaringan dasar tetapi pada umumnya terdapat pada berkas pengangkut. Dapat berupa sel tunggal di antara jaringan dasar tetapi pada umumnya bergerombol membentuk pipa, anyaman berbentuk silinder yang sejajar dengan permukaan tubuh(Ibayati, 2003),
Menurut Ibayati (2003), ciri-ciri serabut sklerenkim, sebagai berikut:
1)   Terdiri dari sel-sel serat yang cukup panjang dan telah mati;
2)   Cukup tebal dan terdiri dari zat kayu;
3)   Lumennya sempit dan noktahnya panjang serta sempit;
4)   Elastisitasnya cukup besar; dan
5)   Ada yang tersebar, berkumpul atau saluran dalam batang. Untaian yang terpisah-pisah.
Menurut Ibayati (2003), berdasarkan letaknya, serat sklereid digolongkan menjadi dua, yaitu:
1)   Serat Xiler
Serat xiler merupakan serat sklerenkim yang terdapat pada jaringan xilem dan merupakan komponen utama penyusun kayu. Pada xilem dan berkembang dari jaringan meristem yang sama sebagaimana unsur-unsur xilem yang lain, yang terletak di dalam sistem jaringan dan serat extra xylem yang terletak di luar sistem jaringan. Serat xiler terbagi dua yaitu:
                                       i.     Serat Libriform
Menyerupai serat floem dan biasanya lebih panjang dari pada trakeid tumbuhan, dindingnya amat tebal dan jumlah noktahnya sedikit. Serat Trakeid,
Merupakan bentuk peralihan antara trakeid dan serta libriform, noktah serat trakeid tergolong noktah terlindung, namun ruang noktah lebih kecil dibandingkan yang ada pada trakeid.Bermacam bentuk noktah terdapat pada trakeid.
2)   Serat Extraxiler
Serat ekstraxiler merupakan serat sklerenkim yang terletak diluar jaringan serat xiler.Serat-serat ini disebut juga dengan bast fibers (serabut kulit kayu).umumnya berupa unsurpanjang dengan ujung runcing, tumpul atau bercabang dan dindingnya sangat tebal yang berupa lignin.Serat extraxiler terbagi dua yaitu:
                                       i.     Bast Fibers atau Serat-Serat Kulit Kayu (Terdapat Dalam Korteks)

                                     ii.     Wood Fibers atau Serat-Serat Kayu (Terdapat Dalam Bagian Kayu)
d.   Fungsi Jaringan Sklerenkim
Fungsi jaringan sklerenkin ialah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa.Sklerenkim juga berfungsi untuk melindungi bagian-bagian lunak yang berada dibagian leebih dalam misalnya pada kulit biji jarak, tempurung kelapa dan buah kenari(Hidayati, 1995).
2.    Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel hidup berbentuk agak memanjang dan biasanya berdinding tebal. Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan selulosa.Jaringan kolenkim berperan penting sebagai jaringan penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan pada perkembangan(Haryanto, 2010).
Sel-sel kolenkim bersifat hidup, dinding sel mengandung selulosa, pektin dan hemiselulosa. Kolenkim pada umumnya terletak di bagian perifer batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan jarang dijumpai pada akar (Nugroho, 2015).                   
a.    Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim
Menurut Hidayati (1995), ciri-ciri jaringan kolenkim, sebagai berikut:
1)   Sel-selnya hidup dengan protoplasma aktif, bentuk sel sedikit memanjang;
2)   Memiliki dinding dengan penebalan tidak teratur;
3)   Tidak memiliki dinding sel sekunder tetapi memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada sel-sel parenkim;
4)   Lunak, lentur dan tidak berlignin;
5)   Isi sel dapat mengandung kloroplas makin sederhana diferensiasinya makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai parenkim, juga dapat mengandung tannin;
6)   Berkembang dari sel-sel memanjang mirip prokambium dan terlihat  pada tingkat awal diferensiasi meristem atau berkembang dari sel-sel isodiametris pada jaringan meristem dasar; dan
7)   Tidak memiliki dinding sekunder dan bahan penguat (lignin), maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan.
b.    Macam-Macam Jaringan Kolenkim
Menurut Hidayati (1995), ada beberapa macam jaringan kolenkim berdasarkan penebalan dindingnya, sebagai berikut:
1)   Kolenkim Anguler (Kolenkim Sudut)
Penebalan dinding terdapat pada sudut sel dan menajang mengikuti sumbu sel. Contohnya pada cucurbita, sp.

2)   Kolenkim Lameler (Kolenkim Lempeng)
Penebalan dinding sel terutama pada dinding tangensial (sejajat permukaan organ) sehingga pada irisan melintang terlihat seperti  papan yang berderet-deret. Contonhya pada korteks batang Sambucussp. .
3)   Kolenkim Tubular (Lakunar)
Penebalan dinding sel terdapat pada bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel.

4)   Kolenkim Tipe Cincin
Lumen sel berbentuk lingkaran atau seperti lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut  penebalan bersambungan pada dinding sel maka lumen tidak menyudut lagi.

c.    Fungsi Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim berfungsi sebagai jaringan penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada tumbuhan menerna (herbaceous), dan bahkan pada organ dewasa. Kolenkim bersifat plastis sehingga dapat meregang secara irreversible (tidak kambali ke bentuk semula) dengan adanya pertumbuhan organ. Kolenkim dewasa kurang plastis, lebih kuat, tetapi lebih mudah rusak dari pada kolenkim muda (Hidayati, 1995).


C.    Perbedaan Jaringan Sklerenkim dengan Jaringan Kolenkim
Menurut Ibayati (2003), ada beberapa macam perbedaan jaringan sklerenkim dengan jaringan kolenkim, sebagai berikut:
Kolenkim
Sklerenkim
Tersusun sel-sel hidup yang masih aktif melakukan pertumbuhan dan perkembangan
Tersusun sel-sel mati yang sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan
Penebalan bagian sudut dari selulosa
Penebalan dinding merata dari lignin
Menyokong organ tumbuhan yang masih muda dan tua
Menyokong organ tumbuhan yang dewasa
Dinding sel yang lunak dan elastis
Letaknya lebih dalam dari kolenkim
Disusun oleh serat
Disusun oleh serat dan sel batu
Bentuknya heksagonal
Bentuknya serabut



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.Jaringanpenyokongataujaringan penguat pada tumbuhan terdiriatas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim berfungsi untuk penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Letak jaringan kolenkim pada umumnya berada dibawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga dan ibu tulang daun.Kolenkim ini jarang terdapat pada akar. Jaringan sklerenkim berfungsi untuk menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa, serta juga berfungsi untuk melindungi bagian-bagian lunak yang berada dibagian leebih dalam misalnya pada kulit biji jarak, tempurung kelapa dan buah kenari.
Perbedaan jaringan kolenkim dengan jaringan sklerenkim, yaitu jaringan kolenkim masih aktif melakukan pertumbuhan, serta dinding sel lunak dan elastis. Sedangkan jaringan sklerenkim sudah berhenti melakukan pertumbuhan, serta menyokong organ tumbuhan yang dewasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar